Iklan

Iklan

a

a

Tuesday, May 20, 2014

TIPS-TIPS, HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN KETIKA MENGIKUTI LOMBA


    Pada saat melihat sang buah hati menunjukkan suatu ketertarikan terhadap suatu kegiatan, kita sebagai orang tua wajib mendukung dan memberikan dukungan selama hal tersebut positif. Kegiatan tersebut sangat beragam, misal, menari, melukis, bernyanyi, fashion show, dan sebagainya. Apalagi ketika kita bisa melihat bahwa sang buah hati sangat berbakat menguasai salah satunya.
    Sebagai orang tua pasti penasaran seberapa jauh buah hati kita benar-benar berbakat. Salah satu jalan adalah dengan mengikutkannya dalam satu kontes atau lomba. Lantas apakah langsung kita ikutkan saja ke dalam perlombaan? Tentu tidak bukan. Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan sebelum mengikuti perlombaan, adalah sebagai berikut:

1.   Tujuan
Hal ini adalah yang terpenting. Ingatkan kepada buah hati kita apa yang diharapkan dari mengikuti lomba tersebut. Sebagian orang tua untuk pertama kalinya mengatakan tujuan mengikuti lomba adalah mengasah mental anaknya. Berani tampil di hadapan orang banyak, berinteraksi dengan anak-anak yang belum dikenalnya, dan mengenal lingkungan yang jarang mereka temui. Dan yang terakhir ketika selesai tampil kebanyakan mereka menjawab, “Yang penting sudah berani tampil”.

2.    Jenis lomba
Sesuaikan dengan kemampuan atau bakat anak, karena hal ini akan sangat berpengaruh terhadap psikologi anak. Berbakat menyanyi, ikutkan lomba menyanyi, tertarik lomba fashion show, ikutkan lomba fashion show, begitu seterusnya. Boleh-boleh saja kita mengikuti semua lomba yang ada, dengan harapan anak kita menjadi seorang yang multi talenta.. Tapi perhatikan juga keinginan dan kesediaan sang anak. Alangkah baiknya, tekuni salah satu bakat agar fokus kemudian diikutkan lomba.

3.   Tema perlombaan
     Hal ini juga tidak kalah penting. Setiap jenis lomba, pasti menyertakan tema lomba. Ketika lomba menyanyi, pastikan tema dari lomba menyanyi itu. Jangan sampai tema lagu anak-anak, tapi kebetulan karena yang dihafal dan dikuasai lagu dewasa kemudian menyanyikan lagu tersebut. Selesai tampil, memang mentalnya dapat, tapi untuk nilai penjurian pasti akan rendah.
     Tapi terkadang dilema juga ketika sudah menyesuaikan tema tetapi yang mendapatkan nomor justru yang memakai konsep jauh dari tema yang diusung. Contoh lomba fashion show anak. Ketika mengusung tema sporty, pada lomba yang diadakan di satu tempat dengan tempat yang lainnya. Konsep penilaiannya sangat berbeda karena juri yang menilai pun mempunyai pandangan yang berbeda tentang konsep sporty tersebut. Kesimpulannya, pandai-pandalah memahami tema perlombaan, perhatikan EO-nya, juri dan…..sabaaarr…sabaaarr…berbesar hati.

4.     Peserta
      Biasanya lomba itu terbagi dalam kategori-kategori. Mungkin kategori usia, pemula, profesional, dll. Ikutkan anak kita lomba yang sesuai dengan kategori. Misalkan, Kategori A untuk usia 4-6 tahun, kategori B untuk usia 7-10 tahun, dst. Tujuannya adalah untuk menyesuaikan tingkat kemampuan anak kita yang masih dalam tahap perkembangan. Karena ketika masuk kategori yang tidak sesuai bisa jadi malah meruntuhkan mental anak kita. Salah satunya adalah anak kita menjadi minder karena melihat pesaingnya yang secara fisik lebih besar dari dia. Bisa jadi tidak akan mau tampil, alias ngambek.

5.    Pelaksanaan
       Mengetahui tanggal, tempat, dan jam pelaksanaan lomba. Karena ini sangat penting untuk kita mempersiapkan segala sesuatunya.

6.   Persyaratan
   Biasanya sebelum lomba dimulai akan diadakan daftar ulang. Untuk itu persiapkan semua persyaratan yang dibutuhkan. Mulai dari kwitansi pembayaran pendaftaran, naskah atau bahan yang akan ditampilkan (untuk juri), untuk kategori umur biasanya diminta mengumpulkan atau menunjukkan akta kelahiran. Dan syarat lain yang dibutuhkan oleh penyelenggara lomba.

7.    Dokumentasi
Hal yang satu ini adalah juga penting yang fungsinya untuk mendokumentasikan momen pada saat beraksi. Gunanya selain untuk kenangan, bisa juga sebagai bahan evalusai ketika selesai tampil. Alat yang bisa digunakan adalah kamera digital atau handycam.

8.   Snack dan minuman
     Tidak kalah pentingnya, untuk buah hati kita selalu sediakan dua item ini, Karena biasanya dibutuhkan waktu yang agak lama menanti giliran tampil, mereka akan dilanda kebosanan dan diselingi rasa lapar dan haus. Jangan sampai lupa ya!

9.  Coba, coba, dan coba lagi.
      Yang terakhir adalah jangan menyerah dan teruslah berusaha. Apabila belum beruntung dalam perlombaan, sampaikan kegagalan yang didapat bukanlah akhir dari usaha mereka. Melainkan salah satu tangga menuju keberhasilan. SEMANGAT!!!

Anak pertama saya, dari kiri atas searah jarum jam: 1) Pertama kali tampil di panggung tahun Mei 2012;  2) lomba menyanyi Des 2013; 3) Lomba fashion show XT Square Jogja Des 2013; 4) Lomba fashion show Sept 2013; 4) Lomba menyanyi tingkat Kecamatan Agustus 2013
Semoga beberapa hal tersebut di atas dapat berguna bagi Anda sebagai orang tua yang bangga dengan bakat yang dimiliki oleh buah hatinya. Terima kasih meluangkan waktu untuk membaca artikel yang saya tulis ini.

Salam.

Monday, May 19, 2014

GOTONG ROYONG: CARA MEMBUAT PERESAPAN AIR


Pada hari Minggu ini warga RW 5 Karanglo mengadakan gotong royong membuat peresapan air hujan. Melihat kondisi curah hujan yang sangat lebat, terlintas pemikiran bahwa akan sangat sia-sia air yang mengalir melewati jalan-jalan kampung hanya terbuang begitu saja. Akhirnya diputuskan membuat peresapan air sebagai agenda kegiatan kampung.
Sebenarnya kegiatan ini sudah pernah dilaksanakan, karena sebelumnya telah dikerjakan 5 peresapan di sepanjang jalan utara-selatan Karanglo. Dan terbukti bahwa salah satu manfaatnya sudah dirasakan oleh warga yaitu sumur warga tidak pernah ‘asat’ atau kering lagi. Karena dirasakan sangat bermanfaat bagi kampung maka agenda ini dilanjutkan sampai pembangunan peresapan air merata ke seluruh area kampung Karanglo.  
Didukung oleh dana bantuan dari desa, rencana pembuatan peresapan air pun dilaksanakan. 16 bis cor sudah dibeli dan 4 cor tutup peresapan telah dipersiapkan untuk dilaksanakan di 4 titik tempat. 4 titik itu adalah:
  1. Jalan sebelah selatan masjid al Araf (depan rumah Bp. Tri Waluyo)
  2. Jalan di belakang rumah Bp. Ig Suroso
  3. Jalan di belakang rumah B. Kris
  4. Jalan depan rumah Bp. Gunarto
Cara membuat peresapan air (untuk 1 titik peresapan):
Peralatan yang dibutuhkan:
4 buah bis cor (T = 45 cm)
1 buah tutup peresapan dgn diameter sesuai dengan kebutuhan. (tebal +- 6-7 cm)
Cangkul = untuk menggali tanah
Linggis = untuk mengungkit bis
Sekop = menyingkirkan tanah galian
Gerobak = mengangkut galian tanah
Ember kecil = mengangkut tanah galian dari lubang galian
Katrol sederhana terbuat dari 3 bambu yang dibentuk seperti piramid
Tali tambang/tampar besar = menurunkan bis cor
Yang harus dilakukan:
  1. Gali tanah seluas diameter bis cor (diberi kelonggaran sedikit) sedalam 190 cm.
 Posisikan katrol bambu dengan pusat tepat di atas lubang yang sudah jadi.
ikat bis dengan tali tampar pada tiga titik. kemudian turunkan satu per satu secara pelan-pelan sambil dipaskan posisinya.

 
Isi sela-sela luar bis cor dengan tanah galian kemudian padatkan dengan memberikan air.




Monday, May 12, 2014

Uji fleksibilitas logam dan kawat (uji lentur)


Prinsip
Pengujian ini dilakukan terhadap setiap komponen mainan yang mengandung kawat logam ataau bahan logam lainnya, yang berfungsi untuk membuat kaku atau mempertahankan bentuk jika komponen tersebut ditekuk melewati lengkung 60° oleh kekuatan maksimum sesuai klasifikasi usia dan parameter uji perlakuan kasar misal untuk usia di bawah 18 bulan, 4,55 kg tegak lurus pada poros utama komponen pada titik 5 cm dari perpotongan komponen dengan badan utama mainan, atau di ujung komponen tersebut panjangnya kurang dari 5 cm.
Peralatan
Penjepit baja caliber 13 dengan radius dalam 0,95 cm dan catok pemegang klem penjepit yang sesuai.
Prosedur
  • Mainan ditempatkan dalam penjepit yang dilengkapi pelindung jepit terbuat dari baja canal caliber 13 atau bahan serupa yang mempunyai radius dalam 0,95 cm komponen kemudian ditekuk melewati lengkung 60° oleh tekanan sesuai klasifikasi usia dan parameter uji perlakuan kasar misal untuk usia di bawah 18 bulan.
  • Pada titik yang terletak 5 cm dari perpotongan komponen denganbadan utama mainan atau pada ujung komponen jika panjang komponen kurang dari 5 cm. setelah itu komponen ditekuk ke arah berlawanan melewati lengkung 120°C.
  • Proses ini diulangi untuk 30 siklus dengan ketentuan 1 per 2 detik dengan masa istirahat 60 detik setelah setiap 10 siklus. Dua lekukan lengkung 120° akan merupakan 1 siklus.
Cara menyatakan hasil
  • Bila contoh yang diuji tidak rusak/patah/sobek/pecah maka dinyatakan lulus.
  • Bila contoh yang diuji tidak rusak/patah/sobek/pecah lalu dilanjutkan ke uji kecil/uji runcing/uji tajam dan bila masih memenuhi persyaratan maka dinyatakan lulus.
  • Bila contoh yang diuji tidak rusak/patah/sobek/pecah lalu dilanjutkan ke uji kecil/uji tajam dan ada diantaranya tidak memenuhi maka dinyatakan tidak lulus.

Saturday, May 10, 2014

Uji tumbuk (impact test)

Dilakukan bila ada bidang yang tidak bertumpu/bersentuhan dengan media uji jatuh saat dilakukan uji jatuh tetapi dapat ditekan oleh tangan atau tubuh anak.
Peralatan
Media tumbukan terdiri dari bahan metal. Di atas bidang beton dengan ketebalan paling sedikit 10 mm, luas 0,3 m persegi dengan pembeban metal diameter 100 mm berat 1kg dari ketinggian 100 mm.
Prosedur
Jatuhkan beban pada bagian bidang yang akan diuji dan tempatkan mainan pada dinding uji dilakukan cukup satu kali lalu lakukan pengamatan.

Friday, May 9, 2014

Uji Tarik (tension test)


Prinsip
  • Bagian yang menonjol dari mainan yang bisa dipegang oleh anak yang paling sedikit dengan ibu jari dan telunjuk atau dengan giginya harus diuji. Pengujian ini harus dilakukan terhadap mainan yang sama yang dipakai untuk pengujian tenaga puntir.
  • Mainan isi dan kantong isi atau kantong berisi yang terbuat dari bahan lunak yang mempunyai sambungan jahitan (seperti dari kain) akan diuji dengan memberi beban.
Peralatan
  • Alat penjepit diperlukan suatu alat penahan yang mampu menahan beban regangan kepada komponen yang diuji.
  • Alat uji regangan yang sesuai untuk member beban regangan tegak lurus pada proses utama dari komponen yang akan diuji. Alat pembeban adalah meteran pengukur atau alat lain yang sesuai, yang mempuyai ketepatan ± 225 g.
Prosedur
  • Contoh uji diikat dalam posisi yang memudahkan, kemudian dipasang jepitan pada objek mainan atau komponen pengujian.
  • Berikan beban besarnya dalam waktu 5 detik, sejajar dengan poros utama komponen uji dan dipertahankan selama 10 detik.
Cara menyatakan hasil
  • Bila contoh yang diuji tidak rusak/patah/sobek/pecah maka dinyatakan lulus.
  • Bila contoh yang diuji tidak rusak/patah/sobek/pecah lalu dilanjutkan ke uji kecil/uji runcing/uji tajam dan bila masih memenuhi persyaratan maka dinyatakan lulus.
  • Bila contoh yang diuji tidak rusak/patah/sobek/pecah lalu dilanjutkan ke uji kecil/uji tajam dan ada diantaranya tidak memenuhi maka dinyatakan tidak lulus.