Ketika seseorang punya kerja (“ewuh”), terkadang
mereka mengundang para tetangga untuk meminta bantuan doa atau ikut merayakan
syukuran yang diselenggarakannya. Misalnya syukuran pernikahan, aqiqoh, dan
sebagainya.
Karena yang diundang hanya tetangga sekitar, sehingga
tidak perlu ribet dengan membuat undangan tertulis. Maka dari itu hanya perlu
mengundang mereka secara lisan saja. Dalam keseharian di Dukuh Karanglo, cara
mengundang mereka dengan menggunakan bahasa Jawa. Biasanya pihak yang punya
kerja mewakilkan kepada orang yang dipercaya untuk melakukannya. Bisa jadi
saudara atau tetangga terdekatnya.
Contoh bahasa yang sering digunakan adalah sebagai
berikut:
“Kepareng badhe
matur dumatheng panjenenganipun Bapak …… sekaliyan (memakai “sekaliyan” jika
yang diundang adalah suami istri). Maksud
kawulo sowan mriki ingkang sepindah silaturahmi, ingkang kaping kalihipun
kawulo dipun utus Bapak saha Ibu ………. (sebut nama yang punya kerja), bilih panjenenganipun Bapak ……… sekaliyan kasuwun
kerawuhanipun wonten ndalemipun Bapak saha Ibu ….. (yang punya kerja) benjang dinten ............ tanggal .............. wanci jam ............. saperlu hanyengkuyung doa wonten ing acara ………
(sebut jenis acara).
Untuk Mungkin selain cara di atas, masih ada tata bahasa
lain yang bisa digunakan. Semoga sedikit tulisan ini bisa bermanfaat bagi para
pembaca sekalian. Terimakasih.
No comments:
Post a Comment